Minggu, 16 September 2012

That's What Friends Are For

Hari ini aku dapat sentilan dari seorang teman dekat, yang kembali menyadarkanku betapa jauhnya diriku dari sifat sempurna.
Manusia memang belajar dari pengalaman, baik pengalaman pahit ato manis. Manusia juga bisa berubah dengan alasan belajar dari pengalaman. Namun yang perlu kita sadari bahwa, pengalaman ini harus membentuk kita menjadi pribadi yang lebih baik.
Ketika kita salah memaknai sebuah pengalaman, maka kita akan menjadi pribadi yang memang berbeda dari masa lalu, namun tidak lebih baik dari masa lalu.

Ketika aku merasa kecewa terhadap masa lalu yang pernah ada, aku mencoba merubah sikapku hari ini. Dan ketika aku menemui hal yang sama, aku mencoba menerapkan hasil pemahamanku terhadap pengalaman terdahuluku ke kehidupanku saat ini.
Dan aku belajar bersikap keras terhadap hal itu, dan seketika juga seorang teman dekatku mengatakan kepadaku, "kamu boleh belajar dari pengalamanmu, kamu boleh belajar dari masa lalumu, dan kamu boleh menjadi lebih baik dari masa lalumu. Tapi kamu jangan pernah melampiaskan kekecewaan masa lalumu pada kehidupanmu yang sekarang dan akan datang. Tetaplah menjadi dirimu sendiri, jangan mencoba menjadi orang asing bagi dirimu sendiri."

Seketika akupun merenung, lalu tersadar, bahwa selama ini dengan berkedok belajar dari pengalaman, aku telah menjadi orang asing bagi diriku sendiri. Sampai-sampai akupun bingung bagaimana harus bersikap terhadap diriku sendiri.

Terima kasih, teman dekatku...